Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 23 Mei 2014


PSIKOLOGI MASSA DAN PENANGANANNYA

Oleh : Suryanto
Fakultas Psikologi Unair
PENGERTIAN 
Psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan proses mental.  Massa dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan). Oleh karena itu psikologi massa akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai Perilaku Kolektif (Collective Behavior)
Dalam perilaku kolektif, seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan perubahan sosial dalam kelompoknya, institusinya, masyarakatnya. Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir, dan ada juga tindakan yang tidak diorganisir. Tindakan yang terorganisir inilah yang kemudian banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).

KELOMPOK ETNIK


Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama.[1] Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis.[2][1][3]
Menurut pertemuan internasional tentang tantangan-tantangan dalam mengukur dunia etnis pada tahun 1992, "Etnisitas adalah sebuah faktor fundamental dalam kehidupan manusia. Ini adalah sebuah gejala yang terkandung dalam pengalaman manusia" meskipun definisi ini seringkali mudah diubah-ubah.[3] Yang lain, seperti antropolog Fredrik Barth dan Eric Wolf, menganggap etnisitas sebagai hasil interaksi, dan bukan sifat-sifat hakiki sebuah kelompok.[4] Proses-proses yang melahirkan identifikasi seperti itu disebut etnogenesis. Secara keseluruhan, para anggota dari sebuah kelompok suku bangsa mengklaim kesinambungan budaya melintasi waktu, meskipun para sejarawan dan antropolog telah mendokumentasikan bahwa banyak dari nilai-nilai, praktik-praktik, dan norma-norma yang dianggap menunjukkan kesinambungan dengan masa lalu itu pada dasarnya adalah temuan yang relatif baru.[5]
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_etnik
PAGUYUBAN

Paguyuban : merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin murni yang bersifat alamiah dan kekal.
Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang sudah dikodratkan
Kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organisir[1].

PERILAKU KOLEKTIF

Perilaku kolektif adalah pengalihan kontrol yang sederhana (dan rasional) terhadap tidakan suatu pelaku kepada pelaku lain. Sebagaimana dalam sebagian relasi wewenang, pengalihan ini pada fenomena yang dikenal sebagai perilaku kolektif, terjadi secara sepihak , tidak menjadi bagian dari pertukaran. Perilaku yang ditampilkan tersebut bersifat sementara atau terus menerus berubah, tidak dalam kondisi seimbang atau stabil. Kelompok fenomena ini meliputi penarikan uang di bank, kepanikan di bioskop yang padat ketika alarm kebakaran berbunyi, jenis tren perilaku yang kadang-kadang menyebar luas di kalangan anak-anak seperti demam hula hoop atau skateboard. Fenomena tersebut berlangsung sangat menarik sekaligus membingungkan adalah bahwa fenomena tersebut berlangsung secara singkat, sementara, dan tampaknya tidak dapat diramalkan. Oleh karena itu pemahaman tentang fenomena ini sangat bermanfaat untuk mengkaji perubahan sosial. Misalnya pemberontakan dan revolusi, biasanya ditandai dengan berbagai contoh perilaku kolektif.

MASYARAKAT MULTIKULTURALISME


Pengertian masyarakat multikultural (multicultural society): masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan dan antara pendukung kebudayaan saling menghargai satu sama lain. Jadi, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang menganut multikulturalisme, yaitu paham yang beranggapan bahwa berbagai budaya yang berbeda memiliki kedudukan yang sederajat.

Ciri-ciri masyarakat multikultural menurut Pierre van den Berghe :
a. Segmentasi (terbagi) ke dalam kelompok-kelompok.
b. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan bersama).
c. Sering mengalami konflik.
d. Integrasi sosial atas paksaan.
e. Dominasi (penguasaan) suatu kelompok atas kelompok lain.
Kesenjangan Sosial

PENGERTIAN KESENJANGAN SOSIAL

Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor, jangankan menolong, sekedar melihat pun mereka enggan.
            Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang , banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk anak-anaknya tapi lebih banyak pula orang kaya sedang asik menyantap berbagai makanan enak yang harganya selangit lalu disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai, namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta, dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang - orang miskin yang kelaparan.

CIRI-CIRI GERAKAN SOSIAL


Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain gerakan sosial lahir sebagai reaksi terhadap sesuatu yang tidak diinginkannya atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil. Biasanya gerakan sosial seperti itu mengambil bentuk dalam aksi protes atau unjuk rasa di tempat kejadian atau di depan gedung dewan perwakilan rakyat atau gedung pemerintah. Setelah Mei 1998, gerakan sosial semakin marak dan ketidakadilan atau ketidakpuasan yang muncul jauh sebelum 1998 dibongkar untuk dicari penyelesaiannya. Situasi itu menunjukkan bahwa dimana sistem politik semakin terbuka dan demokratis maka peluang lahirnya gerakan sosial sangat terbuka.

DISINTEGRASI BANGSA

A.Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial.  Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat.
Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA, serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI  akibat  dari ketidak puasan dan perbedaan kepentingan, apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa.

Kamis, 22 Mei 2014

HUBUNGAN SOSIAL



Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial adalah hubungan seseorang  dengan orang lain di tengah-tengah masyarakat.

Unsur-unsur hubungan sosial :

1. Hubungan timbal balik atau saling berinteraksi.
2. Dilakukan antar manusia dalam bentuk individu dan kelompok.
3. Belangsungan di tengah-tengah masyarakat.
4. Ada tujuan tertentu ( yaitu memenuhi kebutuhan hidup ).

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT


STANDAR KOMPETENSI  
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
KOMPETENSI DASAR               
Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan      
Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu penge ahuan alam ataupun ilmu kerohanian.  Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yg kategoris,  artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.     Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science ), bukan ilmu terapan ( applied science ). SIFAT  & HAKEKAT SOSIOLOGI      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak, artinya yg diperhatikan adalah pola dan peristiwa yg terjadi di dalam masyarakat. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian  dan pola umum. Sosiologi  merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan ilmu yang digunakanya.
PENGANTAR  SOSIOLOGI
Sosiologi awalnya cabang dr ilmu filsafat di kembangkan oleh Auguste Comte dr Perancis di pertengahan abad 18.Sosiologi bisa sebagai ilmu murni dan ilmu    pengetahuan terapan / praktis.Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan krn     sosiologi mengembangkan suatu kerangka    pengetahuan yang tersusun dan teruji yg berdasarkan pada penelitian ilmiah, dan mendasarkan kesimpulannya pada bukti bukti ilmiah.CIRI-CIRI UTAMA SOSIOLOGISosiologi bersifat empiris, krn berdasarkan   pada pengamatan (  observasi ) terhadap      kenyataan – kenyataan sosial dan hasilnya tidak  bersifat spekulatif.Sosiologi  bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha utk menyusun kesimpulan dari hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori yg sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.Sosiologi bersifat nonetis.KONSEP DASAR SOSIOLOGIKonsep dasar sosiologi terdapat dua pengertian ;                a. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan                 b. Sosiologi sebagai metode Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logosSocious artinya teman, logos yang berarti kata perkataan atau pembicara.Secara harfiah, sosiologi berarti berbicara   mengenai masyarakat.BEBERAPA TOKOH SOSIOLOGI MEMBERIKAN DIFINISI
Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial , studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupanmasyarakat manusia yang diambil dari kehidupan di dalam masyarakat.
Auguste Comte, ilmu yang mempelajari manusia sebagai makluk yg mempunyai naluri utk senantiasa hidup bersama dengan temannya.
JAA Van Doorn dan CJ Lammars, ilmu pengetahuan    tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
WF Ogburn dan Meyer F Nimkoff, merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial, dan hasilnya  yaitu organisasi sosial.
Roucek dan Warren, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompoknya.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial.
Pitirin A Sorokin, ilmu yang mempelajari ;
a.       Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial dgn gejala nonsosial, spt pengaruh  iklim terhadap watak manusia, dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola imigrasi penduduk.                               
b.   Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat.                               
c.   hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejala sosial .
KEGUNAAN SOSIOLOGI
1. Perencanaan Sosial :
1.    Memahami perkembangan kebudayaan  masyarakat tradisional maupun modern.                               
2.    Memahami  hubungan manusia dgn  lingkungan alam, hubungan antargolongan, juga proses perubahan dan pengaruh
       penemuan baru terhadap masyarakat.                                
3.     Memiliki disiplin ilmiah yg didasarkan atas obyektivitas.                               
4.     Dengan berpikir secara sosiologis.                               
5.     Merupakan alat utk  mengetahui perkembangan masyarakat guna menciptakan  ketertiban  masyarakat.
2. PENELITIAN
1.   Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yg digunakan masyarakat sbg obyek penelitian empiris.               
2.   Pemahaman pola-pola tingkah laku manusia dlm masyarakat.               
3.   Mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yg timbul dlm kehidupan masyarakat, terlepas dr           prasangka subyektif.               
4.   Mampu melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas        sebab-akibat tertentu.               
5.   Kehati-hatian dlm memjaga pemikiran yg rasional shg tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
3. PEMBANGUNAN    
Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup ;               
1.   Pembangunan harus bersifat rasiolistis.               
2.   Adanya rencana dan proses pembangunan.               
3.   Peningkatan produktivitas.               
4.   Peningkatan standart kehidupan.               
5.   Kesempatan yang sama utk berprestasi.    
Dalam pembangunan terdapatbeberapa tahapan ;               
1.   Perencanaan                
2.   Penerapan                
3.   Evaluasi.
4. PEMECAHAN MASALAH
   Masalah sosial  timbul dari kekurangan-kekurangan  dalam diri manusia  atau kelompok sosial yg bersumber pada faktor ;
  1.   EKONOMIS                               
2.   BIOLOGIS                               
3.   PSIKOLOGIS                                
4.   KEBUDAYAAN                
Pada  umumnya  yang  dianggap  masyalah  sosial ;
1.   KEMISKINAN                              
2.   KEJAHATAN                               
3.   DISORGANISASI KELUARGA                               
4.   MASALAH GENERASI MUDA                               
5.   PEPERANGAN                               
6.   PELANGGARAN THD NORMA MASYARAKAT                               
7.   MASALAH KEPENDUDUKAN                               
8.   MASALAH LINGKUNGAN HIDUPMETODE-METODE SOSIOLOGI
Metode Statistik
Metode Eksperimen ( Percobaan )
Metode Induktif  & Deduktif
Metode Studi kasus
Metode Survei Lapangan
Metode Partisipasi
Metode Empiris & Rasionalistis
Metode Fungsionalis
Metode Studi Pustaka
KONSEP-KONSEP TENTANG REALITA SOSIAL BUDAYA
Masyarakat
Interaksi Sosial
Status & Peranan
Nilai
Norma
Lembaga Sosial ( Pranata Sosial )
Sosialisasi
Perilaku Menyimpang
Pengendalian sosial
Proses Sosial
Perubahan Sosial  Budaya
Kebudayaan
HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KONSEP REALITA SOSIAL BUDAYA
Masyarakat & Kebudayaan
Masyarakat & Interaksi Sosial
Status & Peranan Sosial
Nilai, Norma & Lembaga Sosial
Perilaku Menyimpang & Pengendalian Sosial
DATA SOSIOLOGI TENTANG FENOMENA SOSIAL MASYARAKAT SETEMPAT
Penurunan Kualitas Moral  ( Demoralisasi )
Terorisme
Merebaknya Kasus Perdagangan Anak
Meningkatnya angka kemiskinan
http://idrisedi.blogspot.com/2012/09/pengenalan-sosiologi-sebagai-ilmu_3929.html

Pengertian Psokologi Sosial

Psikologi merupakan kata yang diambil dari bahasa Belanda “psycologie” atau dari bahasa Inggris “ psychology”. Ditinjau dari sudut asal katanya, kata psycologie dan psychology berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua buah kata, yaitu “psyce”  dan “logos” yang berarti jiwa dan ilmu. Berdasarkan kedua pengertian itu, maka orang dengan mudah memberikan batasan atau pengertian psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau sering disebut dengan “ilmu jiwa”. (Walgito,2002:1)
Pada tahun 1930, di Amerika Serikat telah dikembangkan psikologi yang secara khusus mempekajarti hubungan antar manusia. Akhirnya muncullah cabang ilmu baru dari ilmu jiwa ini yang kemudian dikenal dengan istilah psikologi sosial. Masalah-masalah yang menjadi fokus bahasannya adalah kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kontek sosialnya.
Diantara kegiatan-kegiatan tersebut adalah kelompok organisasi, kepemimpinan nya, anggota atau pengikut nya, prilaku moral nya, kekuasaan nya, komunikasinya, dan kebudayaan nya ( Ahmadi, 2002 ).

KONSEP-KONSEP DALAM SOSIOLOGI

A.  Masyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan individu yang mendiami wilayah tertentu. Dalam masyarakat terdapat nilai dan norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
B.  Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan kunci terjadinya hubungan sosial. Hal yang penting dalam interaksi adalah harus ada respons dari lawan bicara kita. Apabila tidak ada respons dari orang lain, tidak akan terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial akan menimbulkan adanya kelompok-kelompok sosial.

GOLONGAN RAS YANG ADA DI INDONESIA

pelajaran
1) Golongan Papua Melanesoid
ciri – ciri :
- rambut keriting, bibir tebal dan kulit hitam
- kelompok manusia yang termasuk golongan ini adalah penduduk Pulau Papua, Kai, dan Aru
2) Golongan Negroid
ciri – ciri :
- seperti orang negro tetapi mereka bukan keturunan negro.
- rambut keriting, perawakan kecil dan kulit hitam
- persebarannya di Semenanjung Malaya dan orang Mikroskopi di Kepulauan Andaman

Primordialisme

Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Etimologi
Primordil atau Primordialisme berasal dari kata bahasa Latin primus yang artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),Primordialisme adalah perasaan kesukuan yg berlebihan.
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya. Terdapat 2 jenis etnosentris yaitu: 1. etnosentris infleksibel yakni suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain, 2. Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang budaya lain. Tidak selamanya primordial merupakan tindakan salah. Akan tetapi bisa disaja dinilai sebagai sesuatu yang mesti dipertahankan. Dalam sudut pandang ajaran (ritual) misalnya. Perilaku primordialisne merupakan unsur terpenting, saat memberlakukan ajaran intinya.

Etnosentrisme

            Yakni suatu sikap yang menganggap bahwa cara hidup kelompok suku bangsanya adalah cara hidup yang paling baik.
Dampak positif:
a.       Dapat meneguhkan cinta tanah air
b.      Dapat mempertinggi kesetiaan kepada bangsa
c.       Dapat mempertinggi semangat patriotisme
d.      Dapat menjaga keutuhan dan stabilitas budaya

Dampak negatif:
a.       Menghambat hubungan antar bangsa
b.      Menghambat proses assimilasi dan integrasi
c.       Mengurangi bahkan menghilangkan objektifitas ilmu pengetahuan
d.      Merupakan kekuatan terpendam terjadinya konflik

Objek Kajian Sosiologi

 Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
a.   Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri

Ciri-ciri dan sifat hakikat sosiologi.


Ciri-ciri pokok sosiologi sebagai berikut.
1.    Sosiologi bersifat empiris,artinya didasarkan pada observasi-observasi segala kenyataan dimasyarakat.
2.    Sosiologi bersifat teoritis,artinya merupakan abstraksi dari hasil-hasil observasi yan menjelaskan hubungan kausalitas.
3.    Sosiologi bersifat kumulatif,artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori lama yang  kemudian disempurnakan.
4.    Sosiologi bersifat nonetis,artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta,tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta secara analisis.

Pokok bahasan sosiologi

a.  Fakta sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

MASYARAKAT

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Kegunaan dan tujuan mempelajari sosiologi


1.    Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani,pedagang, buruh,pegawai,komunitas keagamaan,militer,dan sebagainya,
2.    Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat,pola-pola interaksi,serta stratifikasi sosial.
3.    Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan

ASIMILASI

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Proses asimilasi itu ditandai oleh pengembangan sikap-sikap yang sama, yang walaupun terkadang bersifat emosional, bertujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit untuk mencapai integrasi dalam organisasi dan tindakan. Secara matematis proses asimilasi dapat ditulis : Aa + Bb + Cc = Dd yang berarti bahwa kelompok etnik A, B, dan C karena faktor-faktor pendorong asimilasi terpenuhi, mengalami peleburan unsur-unsur kebudayaan kelompok etnik a + b + c menghasilkan kebudayaan baru d, yang sebelumnya tidak ada dalam kebudayaan A, B, maupun D.
Jenis-jenis asimilasi